SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI PONDOK PESANTREN BARKATUL HUDA

POST KIRI-KANAN

Rabu, 09 September 2015

ISTI’DAD HAROKAH BARKATUL HUDA (IHBAR)


Lima tahun sekali Pondok Pesantren Barkatul Huda Manonjaya Tasikmalaya mengadakan kegiatan latihan militer yang diberi nama “IHBAR” (Isti’dad Harokah Barkatul Huda). Makna yang terkandung dalam namanya adalah Isti’dad berarti persiapan, harokah berarti pergerakan. Jadi IHBAR adalah satu kegiatan yang melatih Fisik dan Mental para santri Barkatul Huda dalam memberikan pergerakan untuk memperjuangkan syi’ar agama Islam.

Kegiatannya berlangsung selama tiga hari dua malam. Hari pertama dimulai dengan keberangkatan menuju lokasi perkemahan, yang disana para santri belajar untuk hidup mandiri dengan rumah tenda seadanya. Di lokasi, para santri di gembleng fisik dan mentalnya dengan pelatihan baris berbaris di tengah lapangan, tak peduli hujan ataupun panas mereka siap siaga berbaris dengan rapih dan tahan dengan halangan cuaca. Selanjutnya saat waktu sholat tiba, tentu keilmuan fiqihnya dilatih. Dengan keadaan tertentu, santri harus bisa mengkondisikan wudlu, sholat dan lain sebagainya menurut ilmu yang telah mereka terima selama di pesantren.

Saat malam tiba, barulah tiba pelatihan mental. Suasana gelap dengan siraman rohani langsung dari dewan kiyai, memberikan kesan tersendiri bagi kesemangatan jiwa mereka. Pengetesan kecepatan dan kecepatan dilatih ketika suasana kacau berlarian. Dalam keadaan mata yang tak bisa melihat karena gelap, mereka harus mendengarkan satu komando peluit dengan kode-kode yang sebelumnya telah diajarkan. Latihan ini adalah melatih kepekaan terhadap komando sang pemimpin dalam situasi apapun.

Hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan haiking realy, petualangan yang diikuti dengan tanda jejak panah yang sebelumnya telah dibuat panitia. Tuntutannya adalah harus mengikuti kemana arah panah menunjuk dan dalam pos-pos tertentu diberikan tugas kependidikan, kewiraan, kekompakan dan lain-lain.

Jelang malam kedua, para santri dilatih mengendalikan rasa takut kepada makhluk selain Allah. Satu-persatu ditutup mata kemudian disimpan ditempat yang biasanya orang takuti, dan ditinggalkan sendirian. Setelah beberapa lama penutup mata dibuka dan ia harus pulang ke lokasi perkemahan sendirian, tanpa lampu, tanpa obor tanpa teman. Ia harus memberanikan diri mengalahkan rasa takutnya untuk bisa pulang ke lokasi tenda.

Kegiatan diakhiri dengan upacara istihlal istirdlo sebagai permintaan maaf dari para panitia. Dan dilantik menjadi santri yang bermental baja, karena telah melewati pelatihan yang benar-benar melatih fisik dan mental.


Dengan adanya latihan itu, para santri menjadi orang yang memiliki mental kuat untuk mengagungkan syi’ar agama Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi yang ingin berkomentar silahkan disini